Tuesday, November 20, 2007

Selingan


Sore itu, di kota hujan yang lagi nggak hujan, di sebuah trotoar yang ribet karena terlalu banyak pejalan kaki melintas, saya berjalan sambil clingak clinguk nyari sesuatu tapi nggak tau apakah itu. Rada berat beban hidup saya, karena di pundak kanan nyangklong tas coklat kebanggaan yang isinya lima potong kaus dan dua clana pendek plus barang-barang stationary lainnya (lho?).

Sedangkan tangan kiri megangin kantong kresek ukuran medium berisi sekotak roti breadtalk titipan ponakan, tiga dompet ajaib (magic wallet) calon oleh-oleh buat dua temen saya si gemblung I dan gemblung II, martabak manis, dan sebotol madu pohon kapuk randu.

Saya lapar karena belum makan yang beneran dari tadi pagi --gara-gara tidur jam lima pagi dan bangun jam tiga sore. Dan sekarang saya berada di tempat yang nggak tepat. Trotoar yang berubah fungsi jadi pusat jajanan itu penuh dengan gerobak-gerobak makanan yang 90 persen di antaranya dilengkapi dengan kompor dan wajan (detail banget kan deskripsinya, hihi...). Ada tukang doclang, bubur ayam, sate padang, martabak manis dan... martabak telor!

Saya berhenti di depan salah satu gerobak. Trus, "Bang, bebek yang biasa satu aja yak!" kata saya ke si abang martabak, yang lantas menyodorkan bangku plastik kepada saya. "Silakan tunggu Mas," katanya, santun.

Di belakangnya ada sepasang cowok-cewek yang duduk-duduk di undakan teras pertokoan. Anak kuliahan sepertinya. Tiba-tiba, si cewek berdiri di sebelah saya. "Permisi Mas, boleh saya mengganggu sebentar?" ujarnya.

Dan tuh cewek (sebut saja namanya Lastri) pun memulai orasinya:

"Saya dari fakultas ilmu blah-blah-blah.. insetitut blah-blah-blah.. ingin melakukan penelitian tentang pola konsumsi pembeli martabak telor di Bridge Rogue (nama lembaga dan tempat saya samarkan --
Red.). Nggak keberatan kan Mas, kalo saya survei?"

Saya sedikit lega, karena dia bukan semacam pengganggu yang suka menawarkan bisnis em-el-em, atau cewek abegeh yang mo nawarin jasa em-el.... hush! Saya liat tampangnya manis juga. Ekspresi wajahnya campuran antara takut, kagum, dan rada memohon gitu...

"Boleh," saya menjawab sambil nyengir formalitas.

Tuh cowok menyodorkan sebendel kertas dan bolpoin, lalu dia mulai menulis.

"Boleh tau namanya siapa?" katanya sambil beringsut ke sebelah tempat duduk saya. Anak kuliahan, biar semanis apa pun pasti baunya kecut! hihi...

"Jimmy," kata saya (sambil siap-siap bilang "Morison" kalo ditanya nama lengkap).

"Usianya berapa Mas?" si Lastri bertanya, matanya kedap-kedip.

"Tujuh belas tahun," saya jawab dengan mimik sok-sok malu. Ehh, dia tulis beneran! Oon... "Mbak, saya kan bercanda! Biar gini-gini saya udah tuwir taook, hahaha.. Mbak kok penurut banget sih.. udah tulis aja dua tujuh ples-ples!"

Setelah itu, biodata lengkap mulai dari pekerjaan, penghasilan sebulan, masih jomblo ato udah nikah... semuanya terisi di list. Juga soal "berapa kali dalam sebulan mengonsumsi martabak telor", "telor bebek ato ayam", "kenapa milih telor bebek", "apa yang memotivasi pembelian martabak di sini", "dapet informasi dari mana bahwa di sini aja tukang jualan martabak", "orientasi rasa, merek, atau lokasi", "kalo di sini nggak jualan lantas beli martabak di mana"... dan sejenisnya.

Semua pertanyaan itu, dengan kata "martabak" yang diulang-ulang di setiap kalimat, membuat perut saya tiba-tiba kenyang. Serasa habis makan lima loyang martabak telor bebek edisi spesial! Jadinya, siapa ngerjain siapa!

Saya pun pamit ke mereka, setelah bayar dan ngambil martabak yang udah seprapat jam tergeletak di gerobak si abang.

"Dek, saya jalan dulu yak.. selamat berjuang!" tereak saya, trus masup ke dalam angkot (gaya amat kaan!)

"Iyaah, makasih loh, ngrepotin gini...," dia melambaikan tangan sambil tersenyum simpul.

Ah, berlalu sudah cobaan hidup...


***

4 comments:

Anonymous said...

mana dompetnyaaaaaaaaaaaaaaa?

Puput said...

anak kuliahan fakultas ilmu blah-blah-blah.. insetitut blah-blah-blah..
berkata "tuh kan di postingggg"

Anonymous said...

Manah dompetnyah....

Anonymous said...

gw mo bilang: Selamat ke mahasiswa itu. Selamat udah ngerjain agus sampe ga makan :p