Thursday, March 29, 2007

Rambut saya kenapa? (Bab 1 Pendahuluan)

Ternyata, rambut adalah salah satu aspek anatomis pada tubuh seorang individu yang substansi dan eksistensinya memberikan dampak yang sedemikian besar pada lingkungan sosial tempat dia berinteraksi dengan individu-individu yang lain, dan ujung-ujungnya menciptakan kondisi psikologis yang khas pada dirinya. Seseorang dengan potongan rambut yang tak lazim menurut tatanan masyarakat sekitar akan dipandang secara berbeda dari anggota masyarakat lainnya.

Adapun individu yang bersangkutan, lazimnya, bakal memperlihatkan apa yang disebut sebagai "conformity". Secara sadar ataupun tidak, dia akan menyampaikan argumen sebagai mahluk Homo sapiens sapiens bahwa apa pun yang dia lakukan pastilah didorong oleh alasan tertentu yang masuk akal, sebagaimana dikatakan oleh Albert Camus, sastrawan eksistensialis itu, bahwa "man is a creature who spends his entire life in an attempt to convince himself that his existence is not absurd". Mampuss.. makan tuh teori.. huahahaa...

Sebenernya begini kejadiannya. Akhir-akhir ini, banyak sekali tekanan eksternal yang membuat gw terjebak dalam dilema yang rumit dan menyangkut segi yang sangat krusial dalam tatanan hidup di alam semesta, yakni: potong rambut atau nggak yah??

Yang perlu diketahui sodara-sodara di sini, potongan rambut saya biasa-biasa aja, kayak orang normal kebanyakan. Tapi panjang sih iyaah, sepunggung. Dan memang, kalo belom sempet kramas semingguan (karena kesibukan gw sebagai pria karier), wujudnya rada mirip dengan sapu ijuk kriting yang abis dipake bersihin sarang laba-laba. However, beberapa kejadian cukup menjelaskan bahwa orang kadang memandang gak bagus terhadap rambut panjang jarang kramas yang bentuknya gak bagus ini. Di antaranya:

* Beberapa hari lalu, seorang temen ngasih testimonial di profile Friendster gw dengan kalimat yang isinya kurang lebih... "kenapa gak ikutan casting pilem horror". Dia adalah temen virtual yang baru kenal seminggu, baru beberapa menit chat lewat yahoo messenger. Tapi dia liat foto gw di situ, dan langsung berkesimpulan demikian.

* Ini kejadian udah setaun lewat. Gw semaleman dijutekin abis-abisan oleh nyokap seorang temen cewe yang malem-malem jam satu gw anterin pulang sehabis semaput di jalan itu (udah pernah crita kok) Dan salah satu kata yang dia sebut dalam omelannya adalah: rambut. Apa salah gw coba? Gw kan cuma nemenin dia pulang, dia pingsan di jalan dan gw langsung bawa ke ICU rumah sakit terdekat, lalu gw anterin ke rumah. Bisa jadi, dengan rambut awut2an panjang, cat kuku item, tindikan empat biji di kuping, dan pake baju item2, penampilan gw waktu itu memang gak mirip-mirip amat dengan petugas rumah sakit.

* Gw pernah di-shoot untuk sebuah acara tipi tengah malem yang subject-nya adalah tentang... horror dan slasher. Selama taping itu, tukang kamera sibuk ngambil gambar gw dengan betacam-nya yang guede banget, congornya kayak mo nelen muka gw bulet-bulet. Kalimat pertama yang dilontarkan si mas ini adalah, "Rambutnya digerai aja, jangan diiket." Dan memang, sepanjang waktu itu dia cuma nyorot kepala gw dari berbagai arah, sementara gw "nyontong" ngalor ngidul. Dia gak memperhatikan kalung tengkorak yang gw pakai. Kesimpulan: rambut gimbal bikin muka gw lebih serem dari kalung tengkorak.. iyah kaan??

(Catatan: Acara tersebut udah tayang di tipi, dan di-rerun beberapa kali. Jadi buat kalian yang kebetulan pernah nonton, tolong dilupain aja. Buat yang belum pernah, mendingan jangan nonton deh wong gw sendiri merinding ngeliat nya)

Aargh.. gw normal.
Mungkin...
Bisa jadi...
Tapi, tunggu kelanjutannya kapan-kapan deh.

6 comments:

bunglon_imut said...
This comment has been removed by the author.
bunglon_imut said...

asiiiiik komen pertama... ser ser ser \:d/\:d/

mending diemin aje rambutnya.. lo ga mau kan kasusnya kaya' gue, mintak rapiin poni rambut aja malah tiba2 rambut panjang gue nan indah dipotong cepak...

untungnya jadi banyak cowo-cowo yang ngedeketin, entah itu kasihan atau entah dari dulu naksir tapi dulu-dulu masih minder karena gue kecakepan, gara-gara gue udah jelek trus mereka pada brani ngedeketin...

Ah hanya tuhan dan diri mereka saja yang tahu.. atau hanya pohon dan mereka saja yang tahu?

Anonymous said...

ini postingan serius? arrggghhhhhh.....

Yati said...

wakakakaka....tuh kan, banyakan apesnya :p
tapi si ibu2 itu ga tau diri banget yak? anaknya dah ditolongin juga :p tapi setelah diisep darahnya ma drakula :))

KuRpiX said...

lebih cocok untuk jadi skripsi ilmiah berjudul :

Contong Tanpa Rambut Gimbal? Sepertinya Bukan Hal Yang Buruk!

tak jamin entuk A++++++++ teko dosen e...

wes babat ae rambutmu, si gerwani ae wes model Nobita, ga ada salahnya awakmu melok model Suneo kan?!

Anonymous said...

minjem dong rambutnya buat bersihin langit langit rumah...hehehe