Monday, March 31, 2008

Blocking

Depkominfo (mau) mengeblok situs-situs internet porno. Saya setuju. Semoga, langkah mereka itu didukung oleh urgensi yang sangat kuat untuk memperbaiki moral bangsa; didorong oleh keprihatinan mendalam atas kondisi mental (lagi-lagi) para remaja yang kurang mendapat sentuhan edukasi keagamaan; serta keyakinan bahwa korupsi, keributan pilkada, dan gejolak yang terjadi di masyarakat akibat kelangkaan/kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan vital itu bukan "bencana alam"... (nggak nyambung nggak papa yang penting berkesan serius, hehe.)

Semoga, dengan tindakan semacam itu, para cewek/cowok jadi lebih aman berjalan di malam hari tanpa khawatir dilecehkan dan diperkosa oleh lawan jenis, karena para calon pengincar kekurangan bahan referensi dan dorongan semangat. Tempat hiburan malam dan prostitusi jadi sepi. Populasi anak keburu gede merosot drastis. Razia narkoba, penggerebekan pasangan mesum, dan dukun cabul menghilang dari sajian berita kriminal TV.

Kalaupun itu masih terjadi, semoga internet nggak lagi dijadikan sebagai kambing hitam. Dan seandainya masih ada anggota DPR, pegawai negeri, atau anak sekolah yang bikin video independen bertema seksual, mereka nggak perlu lagi menyebarkannya lewat internet... biar henpon yang menggantikannya dengan teknologi MMS dan Bluetooth.

Semoga pula, makin sedikit abege yang buang-buang pulsa atau waktu di warnet buat browsing gambar atau film bokep. Mereka bisa memusatkan perhatian untuk webpage yang lebih penting: Friendster.

Atau, mereka bisa mengalihkan waktunya untuk kegiatan outdoor yang lebih bermanfaat, semacam jalan-jalan ke mall, atau anteng di rumah nonton acara gosip, sinetron, dan kontes nyanyi di televisi, main SMS, ke salon untuk benerin poni, ikutan casting buat jadi model dan figuran film, atau bagi yang cowok: berlatih nge-band buat mendukung program nasional "negeri sejuta pengamen"... ah, terlalu banyak yang bisa disebut.

Mungkin argumen saya terlalu mengada-ngada. Pasti lah, saya!

Tapi serius, saya diam-diam mendukung program itu (meskipun selama ini saya kadang juga mendownload file-file sangat jelas itu.) Kerena makin sedikit halaman bokep yang bisa dibuka, maka makin sedikit teman yang bersemangat buka browser di tengah malam. Semoga dengan demikian, internet di kantor jadi lebih lancar tarikannya. Kecepatan download minimal 70 kbps bisa diraih, dan berbagai album blackmetal pun jadi lebih cepet saya dapat di hard disk, hihi...

Dan semoga lagi, blog ini nggak dianggap sebagai situs bokep!


Tuesday, March 25, 2008

Dengkul

Berikut ini adalah gambar dengkul. Tepatnya dengkul kiri saya yang wujudnya lagi nggak beres. Sebuah kejadian yang tak direncanakan telah mengakibatkan lutut ini berbenturan dengan bodi sebuah gerbong KRL. Ah, untunglah, otak saya nggak terletak di dengkul, sehingga saya nggak sampai mengalami gegar otak.

Selama dua hari ini, sedikit gangguan saya rasakan sewaktu berjalan. Terutama pas beranjak dari tempat duduk, naik ke suatu wahana, atau sewaktu menuruni anak-anak tangga di kantor menuju lantai satu. Sempat juga saya mengumpat: "Kenapa sih kantor musti dibikin pakai naik-turun tangga? Mbok yang biasa-biasa aja!"

Tapi sejujurnya, saya rada menikmatinya. Rasa ngilu yang bikin panas-dingin sekujur tubuh, teraksentuasi dengan panas menyengat dari koyok cabe plus olesan lembut counterpain sumbangan seorang teman.... uh uh, pain so close to pleasure! Saya merasakan gairah yang mengharu biru.

Tiba-tiba si dengkul, salah satu organ tubuh yang selama ini terabaikan dari wacana kenarsisan saya, menjadi pusat perhatian yang cukup memikat. Seakan seluruh sel-sel tubuh ini jadi ogah-ogahan bekerja, sibuk bergosip tentang kejadian aneh yang sedang menimpa salah satu tetangga mereka. Dan saya menikmatinya.

Tapi... anjrit! Saya sekarang bingung di mana saya meletakkan deskripsi tentang "kejadian yang tak direncanakan" itu. Mungkin kalian masih bertanya-tanya kenapa dengkul bisa diadu dengan bodi kereta. Ceritanya rada panjang dan rumit. Saya bingung dari mana memulainya. Maaf. Yang pasti, pesan moralnya adalah: bodi KRL itu memang keras, jenderal! hihi..