Sejam kemudian saya iseng membaca-baca e-mail baru. Di antara setumpuk e-mail "facebook" dan "friendster", terselip nama teman saya tadi. Lalu saya klik, dan.. astaga! Di bagian lead dari paragraf-paragraf itu berderet kata-kata:
"Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku...."Entah apa yang ada di benak teman saya sewaktu memutuskan untuk menyampaikan kabar berbau "konflik rumah tangga" itu kepada saya. Entah bagaimana perasaan saya membaca kalimat awal tersebut (takjub dan sedikit nyengir sepertinya). Dua tahun lalu, seandainya saya membaca kalimat seperti itu, pasti pikiran saya langsung: "Dari tujuh belas tahun dotkom ya!" Tapi kali ini mestinya bukan, mengingat teman yang mengirim e-mail itu adalah cewek yang sepertinya alim.
Saya tarik ke bawah, tulisan itu ternyata panjaaang sekali. Saya hitung karakternya sampai 12.000 karakter. Panjang banget, bisa ngabisin tiga halaman kalau dimuat di majalah. Dibutuhkan ketekunan luar biasa untuk membuat e-mail sepanjang itu, meskipun di dalam ceritanya juga "mengutip" beberapa e-mail yang juga lumayan panjang. Cara bertuturnya cukup lancar, meskipun kurang gramatikal. Perhatikan kutipan di atas, ada kata "meskipun" dan "tapi" di satu kalimat. Itu kan nggak boleh ada dalam kaidah bahasa mana pun!
Nah, karena kemarin itu saya lagi nggak ada kerjaan, saya baca e-mail-nya sampai habis (dan karena sampai detik juga ini saya belum ada kerjaan, maka jadilah postingan ini.) Saya ikuti dengan tekun isi curhat dalam e-mail itu. Ceritanya, biasalah, tentang seorang istri yang suaminya selingkuh dengan bekas teman kuliahnya bla-bla-bla, lalu membaca e-mail percintaan si suami yang nggak sengaja kebuka, dan sebagainya.... baca sendirilah di sini.
Cerita itu bisa jadi menarik menurut pandangan orang-orang tertentu, terutama para cewek. Tapi buat saya, apa urusannya? Kisah romantis seperti itu menurut saya sudah setua peradaban, sudah ada sejak dahulu kala dari zaman Adam dan Hawa. Konon, mereka diusir dari surga gara-gara kepergok berduaan mulu tanpa bisa menunjukkan surat nikah... bener nggak sih?? Trus hubungannya juga apa, hahaha...
Dan akhirnya, kalaupun ada "pesan moral" yang bisa diambil, itu adalah: Jangan pernah lupa untuk logout setiap selesai membaca e-mail. Bila perlu hapus semua cookies, histories, cache, offline data, dan sebagainya setiap kali mau menutup browser, di komputer mana pun juga --kepunyaan sendiri atau orang. Dan ini adalah prosedur standar yang mesti kalian lakukan di semua komputer! Mengerti? Awas kalo enggak.. :-"
Peace out!